Banjir Bandang Meluluh Lantahkan Rumah dan Sawah Warga Desa Bago

Kejadian tadi malam terjadi begitu cepat, tepatnya pada Hari Jumat 22 Pebruari 2013 sekitar pukul 20.00 WIB, tidak seperti biasanya, dimana walau intensitas hujan di Desa kami terkenal cukup tinggi tapi tak sehebat tadi malam, dimana hujan turun dengan begitu lebatnya hingga suara air hujanpun tak terdengar seperti biasanya.

Setelah mendengar dan melihat kondisi hujan yang seperti ini wargapun mulai was-was, walau sudah lama tak pernah terjadi banjir sejak beberapa tahun terakhir ini, dinginnya cuaca malam itu membuat kami semakin waspada di perburuk dengan padamnya lampu PLN, terlebih dari luar rumah aliran air Sungai Pancar Gelagas juga terdengar menggema, walau jarak rumah saya berjarak cukup jauh.
Ini Bukan Sungai ( Foto : Dedi Harianto )

Dan benar saja selang beberapa waktu kemudian banyak warga yang berteriak histeris bahwa air mulai masuk ke pemukiman, kepanikanpun semakin menjadi mengingat air yang bercampur lumpur datang dengan begitu cepatnya menerjang rumah warga, bahkan halaman rumah admin yang awalnya jalan raya sudah terlihat seperti sungai dengan aliran air yang sangat deras.
Halaman Sebuah Sekolah Juga Jadi Sungai ( Foto : Dedi Harianto )

Kami dan warga yang lain segera berlari mencari tempat yang aman, hingga kamerapun lupa tak terbawa karena kondisi depan rumah sudah seperti sungai, jadi tak ada dokumentasi derasnya air di Jalan Raya Bago Malam itu, kamera Handphone tak mampu merekam kejadian itu karena memang tak ada penerangan.
Salah Satu Korban Rumah Warga ( Foto : Dedi Harianto )

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, walau setidaknya 28 Unit rumah rusak berat sementara 113 rumah lainnya rusak ringan dan hektaran sawah rusak akibat dilibas ganasnya air bercampur lumpur.

Kerusakan terbanyak terjadi di Dusun Kerep Desa Bago, karena memang Dusun Kerep adalah Dusun yang terdekat dengan aliran Sungai Pancar Glagas.
Baca Selengkapnya...

Desaku Juara Satu Lomba Desa Se Kabupaten Probolinggo

Setelah sekian lama blog ini tak tersentuh tanganku, hari ini saya sempatkan untuk kembali menyentuhnya, itu terjadi karena memang saya disibukkan dengan tugas pribadi, terlebih saya hanya sendirian dalam merawat blog ini yang mengakibatkan blog ini jadi jablai alias jarang di belai, hi..hi.. lebay banget deh bahasanya.

Oke back to judul yah, nah hari ini Desa Bago mendapatkan surprise yang bagi kami lebih dari sekedar kata surprise bahkan hal ini boleh kami sebut sebagai anugrah dan sekaligus penghargaan kepada Desa Bago tercinta, karena di tahun 2012 ini Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat ( Bapemas ) menggelar kegiatan Lomba Evaluasi Desa Berhasil dan Pelaksanaan 10 Program PKK Terbaik tahun 2012.

Dari 330 Desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Probolinggo terpilih 9 Desa yang berhasil lolos seleksi administrasi dan wawancara, yang selanjutnya akan di kunjungi secara bergantian oleh tim penilai dari Kabupaten Probolinggo, dan alhamdulliah waktu itu Desa Bago masuk kedalam 9 Desa  yang lolos seleksi.
Dan setelah melalui proses yang sudah ditentukan, hari berganti hari minggu berganti minggu hingga pada akhirnya tibalah pada puncak acara Gelar Lomba Desa tahun 2012 pada hari ini tanggal 21 Mei 2012, dimana acara tadi pagi dilaksanakan di Desa Asembakor Kec. Kraksaan yang sekaligus sebagai acara penutup dari serangkaian acara Lomba Desa selama ini.

lomba desa
Admin bersama Bu Kades
Acara yang di hadiri oleh Bapak Bupati Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si dan Ibu Hj. Tantri Hasan Aminuddin, SE yang sekaligus sebagai Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo dan Bapak Muh. Happy selaku Kepala Bapemas  secara resmi telah menutup acara dan mengumumkan pemenang Lomba Desa di Kabupaten Probolinggo tahun 2012 ini.

Dan anugrah itu ternyata untuk Desa Bago yang secara resmi tadi siang telah di umumkan oleh tim penilai sebagai JUARA 1 (satu) Lomba Desa se Kabupaten Probolinggo.

Tentu saya sebagai warga Desa Bago sangat senang dengan prestasi yang telah di raih oleh Desa Bago, walau Desa kami boleh dibilang ndeso alias agak jauh dari pusat keramaian kota dan lebih tepatnya desa kami  berada di kaki gunung alias masih kategori dataran agak tinggi, maksudnya enggak tinggi-tinggi amat, emangnya amat tinggi yah?,..hallah kok malah ngelantur lagi..,hmm..

Dan tentu sebagai penyandang predikat JUARA SATU Lomba Desa se Kabupaten Probolinggo tidak membuat kami besar kepala, justru ini kami jadikan sebagai amanah yang di berikan oleh Kabupaten Probolinggo untuk Desa Bago, agar kedepan Desa Bago semakin termotivasi  dan bisa menjadi lebih baik lagi yang mungkin bisa dijadikan contoh positif untuk Desa Desa lain di seluruh Nusantara.

Mewakili kepala Desa Bago kami ucapkan Terima Kasih kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang telah mempercayakan Desa Bago sebagai JUARA SATU Lomba Desa di tahun 2012, dan kami sampaikan terima kasih juga buat kekompakan seluruh warga Desa Bago dalam menjaga dan membangun Desa Bago tercinta.
Baca Selengkapnya...

PNPM action lagi……?

Saudara-saudaraku semua Sebangsa setanah air, Se-propinsi kabupaten, Se-Kecamatan desa dan SE yang lainnya. Kembali kita simak lanjutan kisah PNPM di tahun 2009.

Lumayan lama sich tidak bicara’in masalah PNPM, namun bukan berarti para pekerja sosialnya yang biasa disebut BKM dan Kru2-nya udah pada mlempem semangate melainkan lagi nunggu pencairan dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) untuk periode tahun 2009. Bukan berarti juga kami Vacum selama menunggu namun kami mengisinya dengan kegiatan Evaluasi terhaap kegiatan yang sudah terlaksanakan serta terpenting lagi menyiapkan amunisi untuk berperang melanjutkan perjuangan perjalanan PNPM untuk permberdayaan desa terutama Desa Kami tercinta Desa Bago, Desa yang memang We Love U Full, ha, ha, ha, ha, ha…………………
Bertepatan dengan Bulan Ramadhan, kegiatan awal yang dilaksanakan yaitu kegiatan Fisik. TErdapat kegiatan fisik yang digarap yaitu Pembangunan Jalan Rabat Beton RT/RW 04/01, MCK RT/RW 19/04 dan Plengsengan RT 03/01. DIsamping itu kegiatan social dan ekonomi juga siap Beraksi namun pelaksanaannya ditangguhkan hingga Ramadhan berakhir atau lebih tepatnya selepas Hari Raya Idul Fitrih.

Nach….yang unik adalah pembangunan Jalan Rabat Beton RT 04, Sepanjang 60 meter jalan yang semula Mini Makadam sekarang mulai dapat perubahan konstruksi yaitu dirabat yang semua pekerja, tukang dan kulinya berasal dari RT 04 termasuk Swadaya warga-nya juga donk. Memang lain dari pada yang lain, penggarapan Rabat Beton dilakukan pada malam hari mengingat bulan ramadhan jadi habis taraweh para Pahlawan Swadaya RT 04 beraksi. Kali aja kuwatir tidak kuat kalau siang hari !

Memang pembangunan ini jadi sorotan warga termasuk para pengendara yang melintas jalur Jalan Raya Bago mengingat lokasi yang dibangun dengan Jalur Utama. Taraweh berakhir semua-pun beraksi sebagian menyediakan lampu dan air barulah para Tukang dan Pekerja melanjutkan mulai pengukuran, pemetaan, kesetimbangan, mengolah material barulah pemasangan. Aksi dimulai Jam 20.00 kemudian beberapa jam tepatnya 24.00 isi amunisi dulu yag sudah disiapkan oleh warga berupa Makan Berat ala RT 04, lepas dari itu kembali beraksi dan terakhir tepat jam 03.00 jam santap sahur barulah stop pekerjaan.

Memang pembangunan ini bukan jenis proyek, mengingat dana bantuan yang turun hanya sekian persen dari ukuran proyek. Bayangkan saja hanya dengan dana 2,5 Juta terbentuk jalan sepanjang 55 Meter dengan lebar 2 meter dan tinggi 10 Centi meter. Kira2 karena alasan apakah ini terwujud ? Yapz…..benaar sekali berkat Swadaya Warga-lah pembangunan ini terwujud. Memang inilah tujuan dari PNPM ini yaitu Menuju Masyarakat Mandiri

Masih banyak kegiatan yang menuggu, teruslah berjuang para warga Desaku, Berjuang buat Desa kita menjadi maju. Cemangat………………?


By : BKM’s-Reporter
Baca Selengkapnya...

Desaku Mellek IT

Saat ini kemajuan IPTEK memang suatu hal perlu diwaspai karena disamping mengandung nilai positif ada juga nilai negatifnya. Namun itu semua adalah sebuah resiko yang memang muncul sebagai rangkaian sebab dan akibat dari munculnya suatu hal. Oleh karena IPTEK bukan hal yang harus ditakuti ditinggalkan ataupun dipandang sebagai awal kehancuran moral ataupun suatu budaya. Namun Iptek harus dijadikan suatu hal yang penting, dipelajari dan dikuasai serta semaksimal mungkin berupaya untuk memproteksi sisi negatif yang muncul dari IPTEK ini. Oya maap sebelume pastinya udah pada tahu IPTEK kan? He2....nach ngilangin ke-khawatiran so IPTEK ntu Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi.

Seiring kemajuan zaman maka berbagai taraf kehidupan masyarakat atau lebih tepatnya Budaya bangsa mulai mengalami mobilitas atau perubahan atau perpindahan. Mulai nampak berbagai aktifitas mulai beralih menggunakan Sarana dan Prasarana dari hasil kemajuan IPTEK tadi mulai dari Peralatan kerja, Lingkup Instansi, perkantoran bahkan sekup kecilpun untuk masyarakat desa juga udah mulai terimbas IPTEK ini. Nach bagaimana dengan Desa Bago ya?
Tidak jauh beda dengan desa atau bahkan kota yang lain, Desa Bago juga sudah terimbas dari adanya rentetan kemajuan IPTEK ini atau dengan kata laen Desaku udah Melle’ IT. Sebagai contoh, Desa Bago yang merupakan Desa Agraris hampir seluruh aktifitas penggarapannya mulai menggunakan Hasil Kreasi IPTEK seperti Bajak, dulu pake’ sapi sekarang mulai pake’ Tracktor atau Bajak Mesin, Pengairan dengan sungai mulai diganti dengan pengairan pompa mesin untuk kawasan yang kesulitan air dan sistem panen padi yang dulunya memakai alat manual sekarang menggunakan alat pemisah padi termasuk proses pengolahan menjadi beras sudah menggunakan hasil IPTEK ini.

Pada umumnya hasil-hasil dari IPTEK ini sudah mewarnai corak Desa yang Melle’ IT. Tidak kalah pentingnya lagi Warga Desa udah mulai banyak yang berprofesi atau ber-wiraswasta dengan Hasil Rekayasa IPTEK seperti Usaha Percetakan Digital, Foto Copy, Cetak Foto Digital, Rental Komputer / Warnet bahkan baru-baru ini udah mulai muncul Aktifitas Dunia Maya dengan masuknya fasilitas akses komonikasi yang biasa disebut Internet baek berprofesi atau hanya sekedar cari info, beriklan bahkan ada juga yang bertransaksi dagang. Secara umum seluruh aktifitas warga sudah banya mengalami perubahan dari Desa mati, buram, tertinggal menuju Desa mengarah pada kemajuan yang melle’ IT.

Aktifitas seluruh warga, pemuda termasuk pelajarpun mulai terimbas juga seperti alat komunikasi yang sekarang bernilai kebutuhan bukan mewah lagi karena berbagai kalangan udah pada pake’ jadi pada intinya kata2 Melek IT cocok buat Desaku, Desa Kami DESA BAGO.

Saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air atau bahkan dunia mancapun bisa membuktikan hal ini. Pintu Gerbang Desa kami selalu terbuka untuk selama-lamanya. Disamping itu anda juga bisa liat dari aktifitas warga yang pada muncul di Dunia Maya atau internet baik yang biasa disebut Email, Bloger, YM ataupun forum2 dunia maya atau bahkan yang ngetrend saat ini yaitu FACEBOOK. Termasuk adanya Blog Desa Bago ini juga suatu bukti dari kata Melle’ IT, itung2 mending walau berupa Blogspot, ya kan? Nach kira2 setelah Melle’ IT Melle’ apalagi ya?

By : Wijaya
Baca Selengkapnya...

Ngabuburit Yuk

Ramadhan adalah Bulan yang memang dinanti – nanti oleh umat islam pada umumnya, tidak terkecuali warga Desa Bago pastinya. Emang sich ketika bulan Ramadhan aktivitas sedikit ada perubahan misale jam kerja sdikit bergeser, aktivitas pasar cenderung pake’ durasi waktu lebih cepat bahkan terkadang pindah tayang, termasuk aktivtas laene. Namun tidak terkecuali juga aktivitas sore warga yang cenderung keliling – keliling dg sepeda ataupun jalan kaki menunggu saat buka puasa tiba yang biasa dinamakan Ngabuburit. Nach kaya’ apa NGabuburit ala Desa Bago ya?
Lepas jam 15.00 arus jalan raya bago udah mulae terlihat kepadatannya baik para pejalan kaki yang serba nyante atau bahkan karena kendaraan baik roda dua taupun empat seliweran. Nah hal ini dikarenakan para warga Desa Bago lagi Ngabuburit yang kadang berkelompok, perorangan, bersepeda, jalan kaki bahkan ada juga yang cuman duduk dipinggir jalan. Ya itung2 mendukung warga yang lagi ngabuburit.

Mayoritas warga berkumpul di tempat-tempat tertentu yang biasanya lumrah digunakan untuk menunggu saat-saat buka puasa alias Bedug Magrib tertabuh. Aktivitas yang dilakukan ketika Ngabuburit biasanya sedikit berbelanja tau sekedar liat-liat baju yang tersedia di Stand-stand sepanjang jalan, beli makanan pembuka dan penutup buka puasa, ada juga yang hanya nongkrong dipinggiran jalan seperti di Counter Ponsel, Sekedar sepeda’an bolak-balik, ada juga yang nongkrong di Jembatan Terpanjang SE-Kab. Proboliggo yaitu Jembatan Pakuniran.

Mayoritas warga Desa yang Ngabuburit adalah Para pemuda ada juga pemudinya donk ditambah lagi Bapak – Bapak Sayang Anak yang juga ikut terjun beraktifitas yang sama dengan warga yang laen. Kalo’ Ibu – Ibunya sich mayoritas g’ada, maklum lah kan tugase masak untuk nyiapin Menu Buka Puasa. Lo Bapak ma anak bisa enak-enakan gitu, he2……….

Ketika saat-saat buka puasa mulai mendekati semisal kurang 5 – 10 Menit semua warga pada nimbrung pulang. NGapaen pulang ya?... Yapz bener cekali untuk Berbuka Puasa jadi bubarnya acara Ngabuburit ini apabila terdengar Bedug Agung gitu. Nach dengan begitu NGabuburit selesai deh namun bisa diulang esok harinya kan? Waduh kaya’e Bedug Agung udah ditabuh tuch, udah ya Ngabuburitnya.......CU

By : WIJAYA
Baca Selengkapnya...

Lebaran Sebentar Lagi

Tanpa terasa Bulan Suci Ramadhan telah memasuki paruh perjalanan menuju ke-Fitrihan. Beberapa waktu yang kami lalui memang dalam kondisi Busy Time mungkin tingkat untuk Up-date Blog Desa Bago ada sedikit kendala. Namun sukur Alhamdulilah kami bersama sudah mulai kumpul lagi dan beraktifitas lagi walau dalam suatu kondisi Menjalani Ibadah Puasa. Nah kali ini kita simak kegiatan Bulan Ramadhan di Desa Bago,OK?

Marhaban ya Ramadhan……………….!

Yaa berbagai penyambutan dilakukan warga Desa Bago. Memang pada umumnya Ramadhan pertama terasa berat namun aktifitas tetap berjalan seperti biasanya. Yang paling menarik adalah menyambut hari pertama puasa aktifitas Pasar Batu Bago ada perubahan aktifitas jual-beli. Banyak warga desa berbelanja dalam rangka menyiapkan santap sahur pertama. Mayoritas hari pertama pengen makan yang enak-enak gitu?
Ramadhan berjalan aktifitas masyarakat tetap eksis juga baik yang berprofesi kantoran ataupun swastawan, taniwan hingga wan wan yang laennya. Intinya Bulan Ramadhan bulan untuk peningkatan ibadah bukan pengurangan aktifitas semata.

Selama bulan Ramadhan sama seperti kegiatan pada umumnya malam hari diisi dengan Taraweh dan Tadarus di Mushollah ataupun mesjid yang ada di Desa Bago. Berbagai aktifitas Patrol Sahur nampak memperindah pelaksanaan Santap Sahur dengan upaya membangunkan Ibu Ibu yang senantiasa selalu pantang menyerah untuk bangun terlebih dahulu guna memasak dalam rangka menyiapkan menu santap sahur.

Hal – hal terbaru yang nampak muncul adalah persipan lebaran. Memang sich kalo diitung-itung lebaran masih sekitar 2 minggu lagi, namun aktifitas warga sudah mulai terbaca. Antara lain buat kue-kue lebaran, baju2 baru, sampai tradisi membagi-bagikan makanan baik berupa nasi ataupun kue bagi tetangga terdekat dalam rangka lebaran. Dalam Bahasa Wong Bago ngetrend-nya TELAS KADE” atau ATELAS.

Disamping itu berbagai Amil Zakat Fitrah sudah mulai terbentuk Di Mesjid, Musollah, Sekolah-sekolah bahkan ada juga Amil Zakat yang melalui organisasi sosial seperti Karang Taruna, BKM, ataupun Orsos laennya.

Yang tidak kalah menariknya adalah Tabungan Daging Sapi ? Udah tau belum apa’an tuch ?.................

Yapz…Tabungan Daging Sapi itu adalah suatu aktifitas masyarakat Desa Bago agar seluruh warga bisa bersama-sama merubah menu khusus pas lebaran yaitu Daging Sapi. Memang Mayoritas ketika lebaran hampir seluruh warga Desa lauknya pasti Daging Sapi ya itung2 ganti menu gitu, he2…………………

Masih banyak aktifitas yang terjadi selama Ramadhan dan Lebaran, namun hal ini pastinya tidak mungkin kalo’ kami utarakan semua. Namun sedikit InsyaAllah sudah mewakili keseluruhannya. Akhirnya Kami Mengucapakan Selamat Menunaikan IBadah Puasa, semoga Ibadah kita diterima oleh Allah S.W.T, dan selamat Menyambut lebaran juga tentunya.

By : Wong Bago’s Team
Baca Selengkapnya...