Pembangunan Saluran Irigasi Adalah Bukti Nyata Proyek PNPM Mandri

Setelah melakukan perbaikan-perbaikan disana-sini kini giliran warga RT 04 turut merasakan proyek dari PNPM Mandiri, kali ini giliran aliran sungai di wilayah RT 04 turut mendapatkan sentuhan proyek PNPM Mandiri, dipimpin oleh Bapak Abdul Jalil Spd. Selaku ketua KSM RT 04 dan Bapak Cung Sunadi Spd. Selaku skretaris dan Bapak Ahmad Tholib sebagai bendahara.

Meskipun pembangunan ini baru dalam tahap pengerjaan namun sambutan postif dari warga RT 04 cukup bagus, mengingat daerah ini sangat tidak bersahabat ketika musim hujan datang karena jika hujan yang turun sangat lebat jangan heran jika luapan air dari sungai kecil ini bisa mengaliri halaman warga yang bertempat tinggal di sekitar sungai ini, untuk itu warga RT 04 tidak hanya menyambutnya saja tapi diiringi dengan kerja secara swadaya dan juga menyumbangkan dana swadaya sebesar 2 Jt Rupiah untuk kelancaran proyek ini.

Bangunan bervolume sekitar 100x0,5x0,6 ini sudah dianggarkan dari dana ( APBN ) sebesar Rp. 13.100.000,- sudah termasuk dana swadaya sebesar 2jt rupiah diperkirakan akan rampung pada akhir bulan ini, mengingat musim hujan pada tahun ini datang lebih awal.

Proyek-proyek pembangunan fisik seperti ini masih akan terus berlangsung dibeberapa tempat khususnya di Desa Bago, mengingat untuk PNPM Mandiri kali ini kucuran dana dari pusat lebih di fokuskan pada pengembangan dan pembangunan fisik dibandingkan dengan yang lain, karena seperti pada kebanyakan warga masyarakat Indonesia yang masih saja memiliki pola pikir yang kurang tepat terhadap segala bentuk kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh pemerintah pusat selalu saja diremehkan alias sangat jarang sekali orang yang betul-betul serius bisa mengelola amanat dan kesempatan yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat, sehingga jika ada kesempatan yang diberikan oleh pemerintah tak jarang selalu disalahgunakan.

Sebagai contoh proyek PNPM Mandiri adalah sebuah proyek dana bergulir yang seharusnya dapat dikelola dan dikembangkan oleh masyarakat dan untuk masyarakat untuk peningkatan ekonomi suatu daerah kini berbalik arah menjadi proyek fisik untuk pemerataan pembangunan, hal ini terjadi dikarenakan mungkin pemerintah sudah kapok dengan warga karena selalu terjadi pelanggaran atau penyelewengan ketika ada dana pinjaman yang di fasilitasi oleh pemerintah, sebagai contoh banyak dana pinjaman pada program-program sebelumnya yang tidak kembali alias hangus hiilang ditelan bumi entah kemana batang hidungnya.

Sebenarnya kita semua masih patut bersyukur terhadap pemerintah, meskipun beberapa program pada tahun-tahun sebelumnya masih banyak mengalami kegagalan pada sejumlah daerah, tapi pemerintah masih mau peduli dengan membentuk program-program baru dengan sistem-sistem yang baru, tentu dengan harapan bisa merubah kebiasaan warga masyarakat Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.

Nah demikian juga kita sebagai warga Negara Indonesia juga harus mampu dalam mengemban dan mengelola kesempatan yang telah diberikan pemerintah untuk kita semua untuk tujuan yang lebih baik lagi dikemudian hari, jadi mari kita jaga dan betul-betul kita jalankan amanah yang telah diberikan oleh pemerintah untuk kita semua, dan mari kita rubah kebiasaan-kebiasan yang kurang bagus demi terciptanya tujuan-tujuan yang lebih baik lagi.