Setelah mendengar dan melihat kondisi hujan yang seperti ini wargapun mulai was-was, walau sudah lama tak pernah terjadi banjir sejak beberapa tahun terakhir ini, dinginnya cuaca malam itu membuat kami semakin waspada di perburuk dengan padamnya lampu PLN, terlebih dari luar rumah aliran air Sungai Pancar Gelagas juga terdengar menggema, walau jarak rumah saya berjarak cukup jauh.
![]() |
Ini Bukan Sungai ( Foto : Dedi Harianto ) |
Dan benar saja selang beberapa waktu kemudian banyak warga yang berteriak histeris bahwa air mulai masuk ke pemukiman, kepanikanpun semakin menjadi mengingat air yang bercampur lumpur datang dengan begitu cepatnya menerjang rumah warga, bahkan halaman rumah admin yang awalnya jalan raya sudah terlihat seperti sungai dengan aliran air yang sangat deras.
![]() |
Halaman Sebuah Sekolah Juga Jadi Sungai ( Foto : Dedi Harianto ) |
Kami dan warga yang lain segera berlari mencari tempat yang aman, hingga kamerapun lupa tak terbawa karena kondisi depan rumah sudah seperti sungai, jadi tak ada dokumentasi derasnya air di Jalan Raya Bago Malam itu, kamera Handphone tak mampu merekam kejadian itu karena memang tak ada penerangan.
![]() |
Salah Satu Korban Rumah Warga ( Foto : Dedi Harianto ) |
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, walau setidaknya 28 Unit rumah rusak berat sementara 113 rumah lainnya rusak ringan dan hektaran sawah rusak akibat dilibas ganasnya air bercampur lumpur.
Kerusakan terbanyak terjadi di Dusun Kerep Desa Bago, karena memang Dusun Kerep adalah Dusun yang terdekat dengan aliran Sungai Pancar Glagas.